Pada tahun 1988 kurang dari setengah persen rumah tangga
Amerika yang tersambung secara online, sekarang 73 persen dari semua warga
Amerika menggunakan internet[1]. Kurang
lebih 90% remaja berusia 18 – 29 tahun di Amerika telah menggunakan internet. Sementara
untuk mahasiswa, 84% telah menggunakan internet[2].
Pengguna aktif bulanan Facebook mencapai hingga 1,15%, hampir seperempat
populasi dunia[3].
Sekarang, Indonesia merupakan salah satu negara pengguna
internet terbesar di dunia, salah satunya Facebook dan Twitter. Indonesia
merupakan pengguna kedua Facebook terbanyak kedua didunia, mencapai hingga 35.482.400
juta pengguna, lebih banyak ketimbang total penduduk Kanada. Sementara Indonesia
yang merupakan pengguna keempat terbanyak untuk Twitter mencapai hingga 4.883.228
pengguna yang seimbang dengan jumlah penduduk Singapura[4].
Tingginya jumlah penggunaan sosial media di Indonesia seharusnya
diimbangi dengan pemikiran kritis para penggunanya. Kemampuan untuk mengakses,
menganalisis, mengavaluasi dan mengkomunikasikan atau membuat produk-produk
media. Kemampuan literasi media.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Kementrian Komunikasi dan
Informatika Pasal 8 Tahun 2010 yang berbunyi “Ruang lingkup pemberdayaan
Lembaga Komunikasi Sosial adalah peningkatan kemampuan Lembaga Komunikasi
Sosial meliputi manajemen, Sumber Daya Manusia, kelembagaan dan aktivitas
Lembaga Komunikasi Sosial.” Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk
workshop dan forum, bimbingan teknis, simulasi dan penyediaan bahan‐bahan
informasi.
Gerakan pemberdayaan khalayak dan pendidikan media sangat
gencar dilakukan dinegara-negara Eropa dan Amerika. Pendidikan media dilakukan
di Inggris dengan menjadikannya mata pelajaran di sekolah-sekolah. Di Kanada
pendidikan media dijadikan kegiatan ekstrakurikuler. Di Rusia, pendidikan media
sebagai salau satu spesialisasi di perguruan tinggi di beberapa kota besar di
Rusia. Bahkan di Amerika Serikat sudah terdapat pendidikan melek-media pada
jenjang S-2 dibeberapa perguruan tinggi. Hal ini juga berlaku dengan negara
Eropa dan juga Australia. (Yosal, 2009).
Bagaimana di Indonesia?
Berdasarkan penelusuran kepustakaan
terhadap buku-buku tentang kajian media dan media literasi dan survei baik
dalam bentuk cetak maupun online, menunjukan tingginya penggunaan sosial media
di dunia terutama di Indonesia, dan perhatian yang serius terhadap pendidikan
media sebagai bentuk untuk mempersiapkan khalayak dan konsumen media massa
dalam menghadapi terpaan (Exposure)
media massa.
Temuan ini menimbulkan beberapa pertanyaan antara lain :
1. Apakah pendidikan
literasi media terasa perlu diterapkan kedalam kurikulum pendidikan di
Indonesia seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju seperti Amerika
Serikat, Rusia, Inggris dan Kanada?
2. Apakah yang dapat
dilakukan atau gerakan apa yang dapat dilaksanakan sebagai bentuk pemberdayaan
khalayak dan pengguna sosial media di Indonesia khususnya terhadap para mahasiswa?
Teori Ekologi Media
Gerakan yang dilakukan oleh FBA berlandaskan kepada salah
satu teori komunikasi massa, yaitu Teori Ekologi Media (Media Ecology Theory) yang membahas tentang keterikan masyarakat
terhadap media terutama mempertimbangkan dampak dari Internet.
Tema utama dari teori ini adalah bagaimana masyarakat tidak
dapat melarikan diri dari pengaruh teknologi dan bahwa teknologi akan tetap
menjadi pusat semua bidang profesi dan kehidupan. Menurut McLuhan, masyarakat
sangat tergantung pada teknologi dan norma sosial dalam kehidupan masyarakat
tergantung kepada kemampuan dalam menghadapi teknologi tersebut. Yang pada
intinya media elektronik telah mengubah masyarakat secara radikal. Asumsi dari
teori ekologi media adalah sebagai berikut :
- Media melengkapi setiap tindakan di dalam masyarakat.
- Media memperbaiki persepsi kita dan mengorganisasikan pengalaman kita.
- Media menyatukan dunia.
Tetapi bagian terpenting didalam teori tersebut yang
digunakan sebagai dasar ilmiah gerakan literasi media yang kami lakukan adalah
diskusi McLuhan terhadap teori tersebut, yaitu hukum media (laws of media)[5].
Karya tersebut membahas tentang apa yang dapat dipengaruhi (ditingkatkan) oleh
media, bagaimana media dapat membuat sesuatu menjadi ketinggalan zaman, apa
yang diambil alih dan dikendalikan oleh media, khususnya internet.
Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan sebuah gambaran
tentang dampak karena penggunaan media. Yang pertama adalah bahwa kita tidak dapat melarikan diri dari penggunaan media didalam
hidup kita. Kemudian yang kedua bahwa kita secara langsung dipengaruhi oleh media.
Rencana Riset
Projek riset yang bertemakan literasi media
ini dilakukan sebagai bentuk untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Etika
Komunikasi yang diampu oleh Sih Natalia Sukmi. Projek ini dilaksanakan oleh
lima orang mahasiswa program studi komunikasi FISKOM UKSW yang dikemudian
membentuk FBA (For Better Audience).
Projek dilakukan berdasarkan riset aksi
praktek (practical action research)
yang dilakukan dengan mengadakan diskusi dan sosialisasi terhadap akademisi
baik mahasiswa maupun dosen FISKOM UKSW. Diskusi dilaksanakan pada Jumat,
11 April 2014 di Lab.Grafis FISKOM UKSW yang dihadiri oleh 8 mahasiswa dan 2
dosen.
Dalam projek riset tersebut, FBA mengundang
mahasiswa dan dosen FISKOM untuk mengikuti sosialisasi dan diskusi terkait
pendidikan media dan gerakan diet media. Diskusi tersebut dilakukan dengan
tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Untuk menerima tanggapan
akademisi yang bergerak di bidang media mengenai penggunaan sosial media oleh
mahasiswa dan penerapan pendidikan literasi media kedalam kurikulum pendidikan
di Indonesia.
b. Merangsang peserta
diskusi untuk mengendalikan penggunaan sosial media mereka.
c. Menimbulkan kesadaran terhadap
peserta diskusi terhadap penggunaan sosial media di Indonesia dan bagaimana perkembangannya
sekarang.
Daftar Pustaka
1. Biagi,
Shirley. 2012. Media/Impact : An Introduction to Mass Media. McGraw-Hill.
2. Dominick,
Joseph R. 2009. The Dynamics of Mass
Communicatio. Singapore. McGraw-Hill.
3. Iriantara,
Yosal. 2009. Literasi Media : Apa,
Mengapa, Bagaimana. Bandung. Simbiosa Rekatama Media.
4. West,
Richard & Turner, Lynn H. 2008. Pengantar
Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta. Salemba Humanika.
[1] Biagi, Shirley. Media/Impact : An Introduction to Mass Media.
Hlm.186.
[2] Pew
Internet & American Life Project, April 8 – May 11, 2008 Tracking Survey.
[3] Data didapatkan dari Search
Engine Journals
[4]
Berdasarkan riset Socialbakers.com
[5]
Hukum media merupakan perluasan lebih jauh dari Teori Ekologi Media dengan
fokus pada dampak teknologi terhadap masyarakat. Karyanya dengan Putranya
tersebut mempertimbangkan dampak dari internet.
0 komentar:
Posting Komentar