Sebenarnya kemana diri hendak berlabuh, membuat bingung..
Tak
temu padahal dari dulu jua mencari.
Satu-satu
dilihat, intan, berlian dan kecubung.Hanya itu.
Yang lain pulang berberat bakul, dia pulang seperti dia datang.
Kosong... Berteman lelah dan sedih.
Padahal matahari membakarnya, baiklah tak jadi masalah.
Sambil hantam palu terus, memecah batu.
Heran bercampur bingung.
Hingga
batu yang sejuta terdiam.
Apa ini? Aneh sekali.
Tidak berkilau. Kotor dan berat
“Sudah
sejuta batu hancur, satu yang dicari.Apa ini? Aneh sekali.
Tidak berkilau. Kotor dan berat
Untuk ini aku dilahirkan. Untuk ini aku berkorban”. Akhirnya..
Tidak pernah sebahagia ini, dan tidak akan lagi.
Dia bilang batu ini berbeda, dan orang-orang menertawakannya.
Orang lupa, nilai jual bukan ukuran.
Tersenyum dia pergi dan hidup bahagia selamanya.
24 Maret 2014
0 komentar:
Posting Komentar